Pesawat Garuda mengalami pendaratan yang keras di Kualanamu, dengan 231 penumpang yang diturunkan di Taxiway A3. Meskipun tidak ada gangguan selama pendaratan, seluruh penumpang harus diturunkan di luar area parkir pesawat dan kemudian diangkut menggunakan bus menuju terminal penumpang. Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa pesawat Garuda tersebut terbang dari Jakarta. Saat tiba di Bandara Kualanamu, pesawat mendarat dengan baik, namun harus berhenti dan menurunkan penumpang di lokasi yang tidak biasa. Kepala Kantor Otoritas Bandara (Otban) Wilayah II Medan, Sokhib Al Rokhman, menjelaskan kepada wartawan bahwa kempesnya ban pesawat merupakan respons canggih dari sistem komputer pesawat Garuda untuk mencegah kerusakan yang lebih serius. Ia menambahkan bahwa masalah terletak pada sistem rem, namun komputer pesawat merespons dengan mengempeskan ban secara otomatis, sehingga pesawat dapat berhenti. Jika pesawat terus melaju, hal itu dapat membahayakan keselamatan pesawat dan penumpang. Dengan teknologi canggih pada pesawat Garuda Airbus 330, ketika terjadi masalah pada sistem rem, ban akan mengempes secara otomatis demi menjaga keselamatan.