Warga Jakarta menerima kabar kurang baik setelah kualitas udara pada hari Sabtu (7/9/2024) dinyatakan tidak sehat. Menurut laporan dari Antara, kualitas udara di Kota Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok yang sensitif. Warga pun disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, sebagaimana yang dinyatakan dalam laman IQAir yang diperbarui pada pukul 05.00 WIB. IQAir melaporkan bahwa kualitas udara Jakarta berada pada angka 114, dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 mencapai 40,7 mikrogram per meter kubik, yang merupakan 8,1 kali lebih tinggi dibandingkan dengan nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kualitas udara yang serupa juga teramati pada hari Kamis (5/9/2024) dengan indeks 106, sebelum mengalami perbaikan menjadi kategori sedang pada hari Jumat (6/9/2024). Partikulat PM 2,5 adalah partikel yang berukuran kurang dari 2,5 mikron (mikrometer) yang terdapat di atmosfer, termasuk debu, asap, dan jelaga. Paparan jangka panjang terhadap partikel ini telah dikaitkan dengan risiko kematian dini, terutama pada individu yang menderita penyakit jantung atau paru-paru kronis.