Gambar: ANTARA/HO-GSVI 2024

Nadiem Menekankan Pentingnya Pendekatan "berorientasi Pengguna" Dalam Proses Transformasi Pendidikan Di Indonesia

Kamis, 03 Okt 2024

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menekankan pentingnya pendekatan kebijakan yang berfokus pada pengguna dalam proses transformasi digital pendidikan di Indonesia.

"Kegiatan yang kita lakukan tidak didasarkan pada keinginan pribadi, melainkan pada kebutuhan dan tantangan nyata yang dihadapi oleh para pemangku kepentingan di bidang pendidikan," ujarnya dalam acara Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 yang berlangsung di Denpasar, Bali, pada hari Rabu.

Nadiem berpendapat bahwa pendekatan yang berfokus pada pengguna saat ini jauh lebih efektif dibandingkan dengan metode pengambilan kebijakan yang bersifat top-down, di mana keputusan dibuat di tingkat atas dan kemudian disampaikan kepada masyarakat.

Ia juga menyatakan bahwa kebijakan pemerintah dapat dianalogikan sebagai sebuah produk, di mana masyarakat berperan sebagai pengguna dari produk tersebut.

Ia mengemukakan dua alasan utama mengapa pendekatan yang berfokus pada pengguna saat ini lebih efektif. Pertama, jika suatu produk atau kebijakan tidak mampu menyelesaikan masalah, maka kepercayaan dan penggunaan terhadap kebijakan tersebut akan hilang, kecuali jika penggunaannya dipaksakan.

"Setiap orang akan merasa tidak puas dengan proses penggunaan produk ini dan berbagai masalah akan muncul," kata pria yang biasa dipanggil Mas Menteri itu.

Alasan kedua, Nadiem melanjutkan, adalah bahwa pendekatan yang berfokus pada pengguna dapat memberikan masukan yang sangat berharga dalam penyusunan kebijakan.

"Salah satu konsep yang paling kuno dalam pembuatan kebijakan adalah mengumpulkan sekelompok ahli di dalam satu ruangan, menyusun dokumen kebijakan, dan kemudian merilisnya. Sering kali, kebijakan tersebut terlupakan karena ada tiga paket kebijakan lain yang muncul. Anda tidak tahu apakah kebijakan itu efektif, berhasil atau tidak, serta seberapa besar dampak negatif yang ditimbulkan bagi konstituen Anda, atau seberapa besar manfaat yang diperoleh," jelasnya kepada para delegasi internasional yang hadir.

Namun, ketika kebijakan diperlakukan layaknya produk dan dirancang dengan fokus pada pengguna, semua masukan tersebut menjadi bagian dari proses iteratif. Hal ini memungkinkan Anda untuk terus melakukan perubahan, penyesuaian, dan pengeditan terhadap kebijakan tersebut, sama seperti Anda akan melakukan modifikasi pada produk aplikasi atau teknologi, jelasnya.

Dengan demikian, Nadiem menjelaskan berbagai strategi yang diterapkan dalam transformasi digital pendidikan di Indonesia, seperti Platform Merdeka Mengajar untuk meningkatkan kualitas pengajaran, Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS), serta Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (Siplah) yang bertujuan untuk mempermudah perencanaan dan pengeluaran sekolah. Selain itu, Rapor Pendidikan digunakan sebagai dasar evaluasi dan pengambilan keputusan di sekolah. Semua inisiatif ini menekankan pendekatan yang berpusat pada pengguna dan berinvestasi pada sumber daya manusia, sehingga manfaatnya dapat dioptimalkan.

Inisiatif tersebut mendapatkan apresiasi dari Pimpinan Gateways dan Kepala Pusat Inovasi Pembelajaran Global UNICEF, Frank van Cappelle, yang menekankan pentingnya perubahan pola pikir dalam merencanakan transformasi fundamental pada lanskap kebijakan digital.

Perubahan paradigma dan transformasi pola pikir sangat diperlukan, mengingat kompleksitas masalah pendidikan, khususnya di negara sebesar Indonesia. Teknologi yang diadopsi harus memposisikan pengguna sebagai pusat dalam inovasi, seperti yang telah dilakukan oleh Kemendikbudristek Indonesia. Kita perlu menghargai pembangunan yang berbasis bukti yang telah dilaksanakan, ujar Frank van Capelle.


Tag:


  • " target="_blank">

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar