Pemerintah Menetapkan Sasaran Untuk Menggunakan Bioavtur Secara Penuh Dalam Industri Penerbangan Pada Tahun 2060

Jumat, 11 Okt 2024

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan dukungan terhadap inisiatif hilirisasi kelapa sawit untuk mengembangkan industri penerbangan dan perkapalan yang lebih berkelanjutan.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sedang menjalin komunikasi dengan International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk pengembangan bioavtur.

"Kita menargetkan pada tahun 2060 untuk sepenuhnya menggunakan bioavtur. Oleh karena itu, sejak awal hilirisasi dilakukan, saya memberikan apresiasi dan kita perlu memikirkan arah tersebut. Namun, di sektor transportasi, kita menghadapi banyak tantangan," ungkap Budi Karya dalam pernyataannya pada Kamis (10/10/2024).

Lebih lanjut, Menhub menambahkan bahwa seiring dengan upaya penggunaan bioavtur dalam industri penerbangan, sektor pelayaran telah menerapkan penggunaan biodiesel sebanyak 30 persen (B30).

Diharapkan di masa mendatang B100 juga akan digunakan, sehingga biaya bahan bakar dapat lebih terjangkau dan program tol laut dapat memperoleh dukungan yang lebih baik.

"Kami telah melakukan suatu langkah progresif, di mana pada saat pengumuman awal Tol Laut, terdapat kurang dari 5 trayek. Saat ini, jumlah trayek telah meningkat menjadi 39. Oleh karena itu, ide yang dicetuskan oleh Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla kami laksanakan. Masyarakat di wilayah Timur sangat memerlukan tol laut. Jika harga bahan bakar lebih rendah, tentu akan lebih menguntungkan. Sebab, lebih dari 59% biaya operasional kapal berasal dari solar," ungkap Budi Karya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, menekankan pentingnya hilirisasi sawit untuk menciptakan nilai tambah yang lebih baik dan tinggi.

"Terdapat rumusan sederhana bahwa untuk mencapai kemajuan, kita harus melalui empat langkah: tanam, petik, olah, dan jual. Keempat langkah ini harus dilaksanakan secara bersamaan. Jangan hanya berhenti pada tiga langkah, yaitu tanam, petik, dan jual. Proses pengolahan juga harus ada. Terima kasih kepada Pak Saleh Husin atas bukunya yang sangat bermanfaat untuk diterapkan," ujar Jusuf Kalla.

Saleh Husin menyatakan bahwa buku "Hilirisasi Sawit, Cegah Middle Income Trap" merupakan hasil dari disertasi yang ia tulis dengan judul Hilirisasi Indonesia, Sawit untuk Memperkuat Perekonomian Nasional dan Meningkatkan Posisi Tawar Indonesia dalam Perdagangan Global.

“Jangan sampai sawit yang menjadi pilar utama kita hanya tinggal kenangan. Kami sangat percaya bahwa dengan 42% lahan yang dimiliki oleh petani mandiri, jika dikelola dengan baik, produksi dapat ditingkatkan dan kita dapat mencapai target 100 juta ton pada Indonesia Emas,” ungkap Menteri Perindustrian periode 2014-2016 tersebut.



Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar