Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa Partai Golongan Karya (Golkar) merupakan sumber kader-kader berkualitas yang saat ini menduduki posisi di Kabinet Merah Putih. Prabowo menyatakan bahwa Golkar kini menjadi partai dengan jumlah kader terbanyak yang mendapatkan kepercayaan untuk mengisi kursi di kabinet. "Saya sepakat bahwa Golkar adalah tempat bagi individu-individu hebat, banyak yang lahir dari partai ini. Dan di kabinet ini, memang Golkar adalah partai dengan jumlah kader terbanyak," ungkap Prabowo dalam sambutannya pada acara Puncak HUT Ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, pada hari Kamis. Menurut Presiden, banyaknya kader dari partai yang berlogo pohon beringin ini yang terlibat dalam kabinet didasarkan pada kualitas individu yang diajukan oleh partai tersebut. Kepala Negara kemudian menyebut Meutya Hafid, seorang politikus Golkar yang diangkat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital di Kabinet Merah Putih. Meutya memiliki latar belakang pendidikan dan rekam jejak yang sangat baik. "Ibu Meutya Hafid, saya melihat riwayat hidupnya, lulus dari universitas dengan jurusan fisika, berarti dia sangat cerdas," kata Presiden. Presiden menegaskan bahwa keputusan untuk menerima calon-calon dari Golkar didasarkan pada penilaian yang objektif terhadap kompetensi dan kemampuan mereka. "Yang diajukan adalah individu-individu yang berkualitas, jadi saya rasa itu merupakan salah satu kunci dalam kepemimpinan. Calon yang diajukan haruslah yang terbaik, dan itulah alasan saya menerima calon-calon dari Partai Golkar," ungkap Prabowo. Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga membahas dinamika yang terjadi di dalam partai, termasuk adanya kubu-kubu. Keberadaan kubu-kubu dalam partai dianggap sebagai hal yang wajar. "Setiap partai pasti memiliki kubu, di Gerindra juga ada banyak kubu, itu hal yang biasa dan tidak menjadi masalah. Jadi, saya merasa nyaman dengan Golkar yang bersama saya. Saya juga merasa nyaman dengan partai-partai dalam Koalisi Indonesia Maju," kata Presiden.