ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Dokter Mengingatkan Tentang Potensi Risiko Penggunaan Dermaroller Dan Kandungan Merkuri Dalam Produk Kosmetik

Sabtu, 14 Des 2024

Dokter Spesialis Dermatologi dan Venerologi, DR. Dr. Muji Iswanty, SH, MH, SpDVE, Subsp. Ven, M.Kes, C.Med, FINSDV, FISQua, menekankan potensi risiko yang terkait dengan penggunaan terapi kecantikan seperti dermaroller dan merkuri dalam produk kosmetik jika tidak dilakukan oleh tenaga profesional yang berkompeten.

"Yang menjadi perhatian adalah penggunaan praktik dan bahan ini oleh individu yang tidak memiliki keahlian. Terdapat standar yang harus dipatuhi dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan estetik," ungkap Muji dalam sebuah webinar yang disiarkan dari Jakarta pada hari Jumat.

Muji juga menekankan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai produk yang akan digunakan, terutama dalam hal kosmetik.

Ia menjelaskan bahwa kosmetik merupakan produk yang digunakan untuk membersihkan, merawat, atau mempercantik bagian tubuh.

Produk-produk ini bervariasi, mulai dari krim wajah, lipstik, hingga deodoran, yang bertujuan untuk meningkatkan penampilan atau menutupi kekurangan fisik.

Namun, saat ini banyak individu yang beralih ke perawatan yang lebih mendalam, seperti dermaroller, tanpa menyadari potensi risiko yang mungkin ada.

Salah satu prosedur yang tengah populer adalah penggunaan dermaroller, alat kecil yang dilengkapi dengan jarum-jarum halus untuk merangsang produksi kolagen pada kulit, terutama bagi mereka yang memiliki bekas jerawat.

Walaupun dermaroller dapat memberikan hasil yang positif untuk masalah kulit tertentu, prosedur ini sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan bukan oleh individu yang tidak memiliki keahlian.

Penggunaan alat ini secara tidak benar dapat mengakibatkan infeksi atau kerusakan pada kulit. Selain itu, penggunaan produk kosmetik yang mengandung bahan berbahaya, seperti merkuri dan hidroquinone dalam krim pemutih, juga menjadi perhatian, ungkapnya.

Lebih lanjut, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menegaskan bahwa banyak produk ilegal yang mengklaim mampu memutihkan kulit dengan cepat, namun mengandung merkuri yang sangat berbahaya.

Merkuri merupakan logam berat yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada ginjal, sistem saraf, serta gangguan hormonal.

Di samping itu, penggunaan merkuri yang berlebihan dapat mengakibatkan kulit menjadi lebih gelap, alergi, bahkan gangguan mental.

Kandungan ini sering ditemukan dalam produk kosmetik palsu yang dijual dengan harga murah dan menawarkan hasil instan.

Diketahui bahwa Badan POM dan kepolisian telah mengambil tindakan terhadap para pengusaha yang memproduksi kosmetik yang mengandung merkuri.

Di Sulawesi Selatan, hasil pengujian oleh Balai POM menunjukkan bahwa beberapa produk kecantikan mengandung merkuri. Hal ini menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk memverifikasi keaslian dan izin edar produk kecantikan yang mereka gunakan.

Masyarakat diingatkan untuk lebih berhati-hati terhadap produk kosmetik yang tidak memiliki label BPOM, memiliki aroma yang menyengat, atau kemasan yang tidak teratur. Meskipun beberapa produk menawarkan hasil yang cepat, penting untuk diingat bahwa kecantikan yang sehat memerlukan perawatan yang tepat dan aman.

Oleh karena itu, sangat krusial untuk memastikan bahwa produk kecantikan yang digunakan telah terdaftar di BPOM dan bebas dari bahan berbahaya. Selain itu, masyarakat disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli kecantikan yang berpengalaman sebelum menggunakan produk atau prosedur perawatan apapun, termasuk dermaroller dan produk pemutih yang mengandung bahan kimia berbahaya.

"Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai risiko-risiko tersebut, kita dapat lebih bijaksana dalam memilih perawatan kecantikan yang aman bagi kulit dan kesehatan kita," tutup Muji Iswanty.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar