Lion Group telah merumuskan berbagai strategi untuk menghadapi peningkatan jumlah penumpang selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, termasuk penempatan armada cadangan di empat bandara yang dianggap penting. Dalam pernyataan resmi, manajemen Lion Group menyatakan bahwa mereka telah menyiapkan rencana komprehensif untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan. Tahun ini, fokus utama adalah pada optimalisasi rotasi pesawat dan langkah-langkah antisipatif terkait kondisi cuaca yang tidak mendukung. Terdapat tiga langkah strategis yang telah disusun, yaitu penyusunan jadwal rotasi pesawat yang efisien, penempatan pesawat cadangan di bandara strategis, serta peningkatan kesiapan teknis. "Lion Group telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi lonjakan penumpang dan dinamika operasional, terutama dalam menghadapi kemungkinan gangguan akibat cuaca ekstrem. Keselamatan, kenyamanan, dan ketepatan waktu tetap menjadi prioritas utama," ungkap manajemen dalam kutipan yang dirilis pada Senin (23/12/2024). Pertama, penyusunan Jadwal Rotasi Pesawat yang Optimal di mana Lion Group mengatur rotasi pesawat berdasarkan rute dengan permintaan tinggi seperti Jakarta–Bali, Surabaya–Bali, Makassar–Sorong, Jakarta–Medan Kualanamu, Jakarta-Balikpapan, dan lainnya. Upaya ini bertujuan untuk meminimalkan waktu turnaround (pergantian pesawat) melalui koordinasi yang efisien antara kru darat dan udara. Kedua, penempatan pesawat cadangan di bandara strategis seperti Soekarno-Hatta (CGK), Ngurah Rai (DPS), Juanda (SUB), dan Sultan Hasanuddin (UPG). Pesawat cadangan ini akan digunakan untuk menggantikan armada yang mengalami gangguan teknis atau kondisi cuaca yang tidak mendukung.