Bandung: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di tanah air. Menteri Mu’ti menekankan pentingnya pemerataan akses terhadap pendidikan yang berkualitas bagi seluruh siswa di Indonesia. “Kami bertekad untuk memastikan setiap anak di Indonesia dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan nyaman. Tidak boleh ada lagi sekolah dengan bangunan yang tidak layak atau fasilitas yang minim. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” ungkapnya dalam pernyataan resmi pada Jumat (7/2/2025). Sebagai bagian dari upaya penguatan karakter, pada 2 Februari 2025, Kemendikdasmen meluncurkan album KICAU, yang berisi lagu-lagu anak dengan tema edukatif. Album ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan lagu anak di sekolah dan mendukung perkembangan karakter anak sejak usia dini. “Musik memiliki peranan yang signifikan dalam pendidikan anak. Album KICAU hadir untuk memperkenalkan kembali lagu-lagu yang sesuai dengan usia mereka, sambil mengajarkan konsep-konsep dasar seperti matematika, cinta alam, dan nilai-nilai moral,” jelas Menteri Mu’ti. Selain itu, Kemendikdasmen juga memperkenalkan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang mencakup kebiasaan bangun pagi, beribadah, berolahraga, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, gemar belajar, berinteraksi dengan masyarakat, serta tidur lebih awal. Kami berkomitmen untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga sehat, disiplin, dan memiliki karakter yang baik. Kebiasaan positif yang ditanamkan sejak usia dini akan menjadi modal penting bagi mereka di masa depan, ungkapnya. Dalam hal pembelajaran, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mulai menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam, yang mendorong siswa untuk memahami materi dengan lebih komprehensif. “Kami ingin siswa tidak hanya sekadar menghafal, tetapi benar-benar memahami dan dapat mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan pembelajaran mendalam, mereka akan menjadi lebih kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi,” jelas Mendikdasmen. Untuk menciptakan suasana belajar yang lebih mendukung, Kemendikdasmen juga merancang kebijakan pengenalan senam otak setelah waktu istirahat makan siang. Program ini bertujuan untuk menjaga energi dan konsentrasi siswa sepanjang hari. “Sekolah seharusnya menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak. Melalui berbagai inisiatif ini, kami berharap dapat mengurangi tekanan belajar dan menciptakan lingkungan yang lebih positif,” tutup Menteri Mu’ti.