Dampak dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AmerikaSerikat, Donald Trump, terhadap barang impor dari China mulai terlihat. Laporan menunjukkan bahwa permintaan untuk produk-produk asal China dari AS mengalami penurunan yang signifikan, seolah-olah permintaan mendadak terhenti. Salah satu perusahaan yang merasakan dampak tersebut adalah Conmo Electronic Co, yang mengungkapkan bahwa 60-70% dari klien mereka berasal dari AS. Mereka melaporkan tidak ada lagi pesanan untuk perangkat medis dari pelanggan di Amerika. "Ini adalah masalah yang sangat serius bagi kami, karena 60-70% dari bisnis kami bergantung pada klien di Amerika. Barang tidak dapat diekspor dan pendapatan tidak dapat dikumpulkan. Situasinya sangat buruk," ungkap Candice Li, manajer pemasaran Conmo Electronic Co, seperti yang dikutip dari Reuters pada Selasa (15/4/2025). Kobe Huang, perwakilan penjualan dari Shenzhen Landun Environmental Technology, merasakan hal yang serupa. Perusahaannya memproduksi filter air dan toilet pintar. Ia mengungkapkan bahwa pasar di Amerika Serikat telah mengalami 'kemandekan'. Namun, penjualan di Eropa masih menunjukkan tren positif. Para pelanggan dan distributor perusahaan tidak membatalkan pesanan mereka. Huang menyatakan bahwa mereka meminta untuk tetap bertahan. Trump memberlakukan tarif sebesar 145% untuk produk dari China, sementara negara lain hanya dikenakan tarif 10%. Menurut laporan Reuters, banyak eksportir yang menganggap penundaan atau penghentian kebijakan terhadap China dapat menjadi sinyal buruk bagi perekonomian mereka. Diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi mereka tahun lalu sangat bergantung pada surplus perdagangan yang mencapai triliunan dolar.