Gambar: shutterstock

Memahami EBUS, Teknologi Terbaru Dalam Mendiagnosis Kanker Paru

Selasa, 16 Jul 2024

Pemeriksaan dan diagnosis kanker paru sangat penting untuk menentukan terapi pengobatan yang sesuai. Kanker paru terjadi ketika sel-sel di dalam paru-paru berkembang secara tidak terkendali. Gejala awal yang sering muncul adalah sesak napas, suara serak, batuk terus menerus dengan atau tanpa dahak, serta nyeri dada. Menurut dokter spesialis paru dari RS Siloam MRCCC Semanggi Jakarta, Ginanjar Arum Desianti, gejala kanker paru tidak selalu terlihat pada tahap awal.

"Ketika kanker paru telah menyebar, gejala yang mungkin muncul termasuk sakit kepala, penurunan berat badan drastis, gangguan keseimbangan, mata dan kulit yang kekuningan, nyeri sendi dan tulang," paparnya. Namun, ketika kanker telah menunjukkan gejala, biasanya penyakitnya sudah masuk stadium lanjut dan pengobatannya menjadi rumit. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting.

Menurut dr.Arum, untuk mendiagnosis kanker paru, langkah-langkah yang dapat dilakukan termasuk rontgen dada atau CT scan. Selain itu, pemeriksaan sitologi dahak dan biopsi juga diperlukan. Saat ini, terdapat metode baru yang dapat digunakan yaitu Endobronchial Ultrasound atau EBUS. EBUS memiliki berbagai manfaat, seperti kemampuan untuk memberikan sampel langsung dari area yang dijangkau, gambar yang detail, dan pilihan anestesi. Proses EBUS relatif cepat dan sebagian besar pasien dapat pulang pada hari yang sama.

EBUS dapat menjadi pilihan alternatif yang tepat untuk diagnosis karena tingkat ketepatan dan keberhasilannya mencapai 95 persen. Dengan bantuan diagnosis EBUS, pasien akan mendapatkan proses pengobatan yang tepat sehingga kualitas hidupnya akan meningkat. Setelah EBUS, dokter akan menggunakan sampel yang diambil selama prosedur untuk analisis lebih lanjut dan mendiagnosis kondisi pasien.

Pemeriksaan yang akurat sangat penting agar diagnosis kanker bisa tepat. Hasil dari pemeriksaan tersebut akan menentukan terapi yang harus dijalankan pasien. "Pengobatan kanker paru disesuaikan dengan jenis kanker dan tingkat penyebarannya. Beberapa pilihan pengobatan meliputi operasi, kemoterapi, radioterapi, terapi target, dan imunoterapi. Setiap pasien akan menerima metode pengobatan yang disesuaikan dengan kondisinya masing-masing," katanya.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar