Hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa Anies Baswedan menduduki posisi tertinggi dalam elektabilitas sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta, diikuti oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di peringkat kedua, dan kemudian Ridwan Kamil di peringkat ketiga. Menurut Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi, hampir 40 persen, tepatnya 39,7 persen responden memilih Anies Baswedan. Hal ini disampaikan melalui kanal YouTube Indikator Politik Indonesia di Jakarta pada hari Kamis. Dalam simulasi terbuka (top of mind), Ahok memperoleh elektabilitas sebesar 23,8 persen, sementara Ridwan Kamil meraih elektabilitas sebesar 13,1 persen. "Calon lainnya mendapatkan persentase di bawah 1,5 persen," tambahnya. Sementara dalam simulasi semi terbuka dengan 40 nama calon, Anies juga memperoleh elektabilitas tertinggi sebesar 41,7 persen, diikuti oleh Ahok dengan 27 persen, dan Ridwan Kamil dengan 15,4 persen. Menurutnya, kemungkinan munculnya kuda hitam di luar Ahok atau Ridwan Kamil terlihat kecil karena waktu semakin dekat dengan pemilu sementara sulit untuk meningkatkan elektabilitas di Jakarta. Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Anies kembali menduduki posisi teratas dengan perolehan 43,8 persen, diikuti oleh Ahok 32,1 persen, dan Ridwan Kamil 18,9 persen. "Meskipun Anies unggul secara signifikan dibanding dua nama lainnya, namun keunggulan Anies ini tidak mencapai 50 persen," ujarnya. Survei dilakukan pada tanggal 18 hingga 26 Juni 2024 dengan populasi survei yang terdiri dari warga negara Indonesia di Daerah Khusus Jakarta yang memiliki hak pilih dalam pemilu, yaitu mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah pada saat survei dilakukan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik multistage random sampling yang melibatkan 800 responden. Proses wawancara dilakukan secara langsung, dengan margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.